Sejarah Pastry
Awal mula munculnya pastry diawali oleh bangsa mesir kuno, ketika pertama
kali membuat roti untuk membungkus daging yang mereka masak agar dapat menyerap
cairan. Pada masa Mesir Kuno pembuatan roti masih primitif yaitu tepung, air
dan adonan ragi dicampur kemudian diinjak-injak oleh para budak lalu
dibakar dalam tungku yang berbentuk kerucut. Pada masa ini, para
pembuat roti biasa disebut ‘breadwinner’karena mereka tidak diupah dengan uang melainkan dengan roti.
Bangsa Yunani kemudian mengambil teknologi pembuatan roti
dari bangsa Mesir Kuno dan menyebarkannya di seluruh Eropa. Bahkan di Roma, roti dan gandum lebih penting daripada daging, pada zaman itu warna roti membedakan kelas sosial dalam masyarakat. Semakin gelap
warna rotinya maka semakin rendah status sosialnya, karena tepung putih mahal pada zaman itu.
Pastry juga berkembang di timur tengah dan berbentuk pipih, barulah pada abad pertengahan mulai dikenal puding dan pie. Kemudian pada abad
ke-17 mulai berkembang puff pastry oleh Claudius gele ditahun 1645. Namun hasil
karya Cladius Gele ini diklaim oleh Mosca bersaudara, tapi Claudius Gele tetap
dikenang sebagai penemu pastry.
Seni pastry
Pastry adalah perpaduan dari terigu, ragi, garam, lemak, air
dan telur. Adonan ini nantinya dapat dikreasikan menjadi tiga jenis adonan
yaitu plain pastry dough (biasanya
adonan pie), layered pastry (croissant
dan puff pastry) dan choux paste (berbagai
jenis kue sus). Pada pembuatan pastry terkadang ada yang memakai ragi dan ada yang
tidak. Produk-produk pastry ada yang bertekstur ‘crispy’ atau tidak kalis dan
ada yang kalis saat di roll seperti Danish
pastry, croissant, dan puff pastry.
Pastry berbeda dengan roti karena dalam pastry mengandung
kadar lemak yang tinggi sedangkan roti tidak. Dan biasanya tekstur pastry
renyah di luar dan lembut di dalam, biasanya memakai isian krim terutama pada
adonan layered pastry. Untuk mencipta
pastry yang renyah di luar dan lembut di dalam kuncinya adalah pengadukan
adonan jangan sampai kalis. Jika terlalu kalis akan menjadi adonan roti dan
bukan menjadi adonan layered pastry. Untuk
membuat adonan pastry yang enak kuncinya adalah dengan mencampur antara adonan
terigu dan lemak harus sama-sama dingin.
Ruangan untuk melipat dan me-roll adonan juga harus dingin. Adonan juga harus didiamkan terlebih
dahulu jika adonan menghangat atau tidak dingin. Adonan tersebut akan
bertekstur seperti roti dan bukan menjadi tektur croissant. Yang paling
sederhana dari proses pastry adalah adonan shortcrust
atau biasa dikenal dengan adonan pie. Adonan ini hanya perlu menggunakan bahan
tepung terigu, mentega, dan air. Sebaiknya jangan mengaduk adonan dengan tangan
tapi pergunakan dua buah pisau atau alat pengaduk.
Untuk membuat choux
paste atau adonan sus, anda tinggal melelehkan mentega dan air, kemudian
tunggu adonan agak dingin dan masukkan telur satu persatu. Karena jika
adonan langsung dicampurkan telur akan tidak tercampur sempurna dan adonan bisa
gagal. [Irfan Aditia]
Komentar
Posting Komentar